Unit
4
Prosedur Pembelajaran
1.
Standar Kompetensi
1.1
Mampu
menjelaskan hakekat strategi pembelajran, disiplin kelas;
1.2
Menjelaskan
karakterisrtik pembelajaran di SD;
1.3
Menjelaskan
model-model pembelajaran;
1.4
Menjelaskan
prosedur pembelajaran;
1.5
Menjelaskan
kriteria pemilihan dan penggunaaan metode mengajar;
1.6
Menjelaskan
kriteria pemilihan media pembelajaran;
1.7
Menjelaskan
keterampilan dasar mengajar;
1.8
Menerapkan
keterampilan dasar mengajar;
1.9
Menerapkan
fungsi kegiatan remidial dan pengayaan;
1.10
Menerapkan
pengelolaan kelas;
1.11
Menerapkan
dsisplin kelas; dan
1.12
Menjelaskan
pembelajaran yang efektif.
2.
Kompetensi Dasar
2.1
Memahami contoh kegiatan pra pembelajaran, awal pembelajaran, inti pembelajaran,
dan akhir pembelajaran
3.
Indikator
3.1
Menjelaskan
dan memberikan contoh kegiatan pra, awal, inti, dan akhir pembelajaran
4.
Materi Pembelajaran
4.1
Pengantar
Keberhasilan pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya oleh proses pembelajaran. Proses
pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa dan guru
yang dikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses
pembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedur
pembelajaran yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, salah satu kemampuan
yang harus dimiliki oleh guru Sekolah Dasar adalah mampu memahami dan
melaksanakan prosedur pembelajaran dalam pembelajaran kelompok, individual
maupun klasikal. Untuk menerapkan kemampuan tersebut sebaiknya guru mengingat
kembali tentang konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran, tentang berbagai
jenis pendekatan belajar dan pembelajaran serta tentang berbagai jenis strategi
belajar mengajar, terutama strategi yang sesuai dengan tuntutan KBK seperti
pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis
penemuan (inquiry), pembelajaran berbasis kajian (investigasi)
dan ekspositori. Secara umum tahapan pembelajaran menjadi tiga tahapan sebagai
berikut tahapan kegiatan prapembelajaran atau kegiatan awal pembelajaran,
kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran. Setiap tahapan
tersebut ditempuh secara sistematis, efektif dan efisien. Proses pembelajaran
merupakan salah satu tahapan penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
proses pembelajaran perlu ditempuh melalui prosedur yang sistematis dan
sistemik.
Prosedur pembelajaran tersebut
merupakan proses yang berurutan dalam membentuk kemampuan siswa sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan. Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dalam
prosesnya pengelolaan tersebut harus diarahkan hingga menjadi suatu proses
bermakna dan kondusif dalam pembentukan kemampuan siswa. Oleh karena itu,
kegiatan belajar selain dikembangkan secara sistematis, efektif dan efisien
juga perlu variasi kegiatan sebagai alternatif untuk menumbuhkembangkan
motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Seperti dikemukakan di atas bahwa
dalam proses pembelajaran ada tiga tahapan prosedur yang perlu ditempuh yaitu ;
prapembelajaran atau sering juga disebut sebagai awal pembelajaran, inti
pembelajaran dan akhir atau penutup pembelajaran.
4.2
Kegiatan Pra Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan dan
pembelajaran sering pula disebut dengan pra instruksional. Fungsi kegiatan
tersebut utamanya adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran yang baik. Efisiensi
waktu dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan, karena waktu
yang tersedia untuk kegiatan tersebut relatif singkat sekitar 5 (lima) menit.
Oleh karena itu, dengan waktu yang
relatif singkat diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal, sehingga
aktifitas-aktifitas pada awal pembelajaran tersebut dapat mendukung proses dan
hasil pembelajaran siswa. Dari uraian
diatas menunjukkan bahwa betapa pentingnya prapembelajaran atau kegiatan
pendahuluan dalam proses pembelajaran dikondisikan sedemikian rupa.
Proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh kegiatan awal atau pendahuluan dalam pembelajaran. Oleh sebab
itu kegiatan awal dalam pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis, fleksibel, efektif, dan efisien. untuk memahami kegiatan dan
prosedur dalam kegiatan awal pemebelajaran dibawah ini akan diuraikan tentang
kegiatan tersebut.
1. Menciptakan kondisi awal
pembelajaran
proses pembelajaran akan
berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara
efektif. Kondisi belajar tersebut, harus dimulai dari tahap pra instruksional
atau tahap pendahuluan atau awal pembelajaran. Sehingga siswa akan mampu
melakukan aktifitas belajar dengan baik, percaya diri, tanpa ada tekanan yang
dapat menghambat kreatifitas siswa. Hal kecil yang dapat mempengaruhi kondisi
belajar antara lain, kebersihan, dan kerapian tempat belajar.
a. Mengabsen siswa
Guru mengecek kehadiran siswa untuk menghemat waktu dalam mengecek dapat
dilakukan dengan cara siswa yang hadir menyebutkan siswa yang tidak hadir. Hal
itu, secara tidak langsung, guru memberikan motivasi percaya diri.
b. Menciptakan kesiapan belajar
siswa
Kegiatan pemebelajaran, perlu didasari oleh kesiapan, dan semangat
belajar siswa. Kesiapan (raediness) belajar siswa merupakan salah satu prinsip
belajar yang sangat berpengaruh pada hasilnya atau pada hasil belajar.
Alternatif dalam menciptakan kesiapan dan semangat belajar siswa :
-. Membantu membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas belajar yang
diperlukan
-. Menciptakan kondisi
belajar yang meningkatkan perhatian siswa
-. Menunjukkan minat dan
semangat yang tinggi dalam mengajar
-. Mengelola seluruh
aktifitas sisa dari awal
-. Menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dan menarik
-. Menentukan kegiatan
belajar yang mampu diikuti siswa
-. Menciptakan suasana belajar yang demokratis
Pada hakikatnya suasana
belajar yang demokratis dapat dikondisikan melalui cara belajar siswa aktif
(CBSA). Untuk membuat suasana yang demokratis, guru harus dapat membuat siswa
mampu bertanya, menjawab, dan mengeluarkan ide serta pendapat. Hal ini
bertujuan untuk melatih kreatifitas siswa dan mengembangkan bakat serta
keunggulan.
2.
Melaksanakan kegiatan apersepsi dan atau melaksanakan aktifitas awal
Mengkondisikan
kegiatan awal dalam pembelajaran, guru harus melaksanakan kegiatan apersepsi
dan atau penilaian terhadap kemampuan awal (entry behaviour). Pre tes bertujuan
untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan
dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Pelaksanaan tes awal perlu memperhatikan
waktu yang tersedia supaya tidak mengganggu kegiatan pembelajaran inti. Tes
awal dapat dilakukan dengan cara lisan. Cara yang dapat digunakan dalam
kegiatan apersepsi :
a. Mengajukan
pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.
Selanjutnya esensi, yaitu pertanyaan
tersebut harus mampu mengarahakan siswa agar dapat
mengingat kembali bahan pelajaran yang
sudah dipelajari.
b.
Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi yang akan
dibahas.
c.
Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa yang secara langsung atau tidak
langsung dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Ada
beberapa upaya yang harus dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah
:
a.
Memahami latar belakang siswa (kemampuan)
b. Dapat
membangkitkan perhatian siswa sehingga dapat mengikuti pelajaran yang diikuti
c. Dapat
memberikan bimbingan belajar baik secara kelompok maupun individu
d. Dapat menciptakan
interaksi edukatif yang efektif.
e.
Memberikan penguatan pada siswa
f.
Berdisiplin dan menanamkan disiplin pada siswa
4.3 Kegiatan
Inti Pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat
memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, guru perlu mengidentifikasi secara sistematis
tentang kegiatan-kegiatan belajar yang memungkinkan dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran tersebut. Pada prinsipnya
kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan
kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu.
Langkah kegiatan
inti yang perlu dilakukan dalam pembelajaran secara sistematis sebagai berikut:
1.
Memberitahukan tujuan atau garis besar materi dan kemampuan yang akan
dipelajari.
Teknik yang digunakan oleh guru
dalam menyampaikan topik tersebut sama seperti yang telah Anda lakukan,
misalnya tujuan atau topik-topik dan kompetensi yang akan dicapai siswa
tersebut disampaikan secara lisan atau ditulis di papan tulis hingga semua
siswa mengetahui bahwa topik tersebut yang akan dipelajarinya, sampai
benar-benar semua siswa memahaminya.
2. Menyampaikan
alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
Dalam tahapan ini guru perlu
menyampaikan pada siswa tentang kegiatan belajar yang bagaimana yang harus
ditempuh siswa dalam mempelajari topik-topik maupun kemampuan tersebut. Contoh,
jika dalam pembelajaran yang digunakan cenderung diskusi, maka guru harus
menyampaikan bagaimana teknik/ prosedur diskusi tersebut. Atau jika yang
digunakan cenderung eksperimen, maka guru harus menyampaikan teknik/prosedur
eksperimen, atau jika belajar cenderung belajar kelompok maka guru membentuk
kelompok dan harus menyampaikan teknik/prosedur belajar kelompok tersebut
begitu pula dengan strategi-strategi yang lainnya. Jika siswa sudah dianggap
memahami teknik tersebut, maka guru tidak pelu lagi menjelaskan teknik
tersebut.
3. Membahas
materi dan menyampaikan bahan pelajaran
Prosedur kegiatan ini merupakan
kegiatan kegiatan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Pembahasan atau
penyampaian materi pelajaran harus mengutamakan aktivitas siswa, sehingga dalam
prosesnya duru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing. Karena melalui
kegiatan ini akan terjadi suatu proses perubahan tingkah laku, dari tidak
memahami menjadi memahami, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak
mampu menjadi mampu dan dari tidak terampil menjadi terampil. Untuk memudahkan
pembahasan tentang kegiatan inti pada pembelajaran akan dikelompokkan pada tiga
bentuk kegiatan pembelajaran, adalah ;
1) Penyajian/Pembahasan
Materi/BahanPelajaran Secara Klasikal.
Kegiatan pembelajaran klasikal
cenderung digunakan oleh guru apabila dalam proses belajarnya lebih banyak
bentuk penyajian materi (eksploratif) dari guru. Penyajian lebih menekankan
pada kegiatan pemberian informasi atau menjelaskan materi yang belum dipahami
siswa. Alternatif metode cenderung dengan metode ceramah dan tanya jawab bervariasi
atau metode lain yang dianggap sesuai dengan karakteristik materi pelajaran.
Salah satu keunggulan pembelajaran klasikal adalah memberikan kemudahan bagi
guru dalam mengorganisasi materi pelajaran, karena bahan pelajaran tersebut
seragam diberikan pada siswa sehingga dapat diserap oleh siswa secara logis dan
sistematis baik urutan (squence) maupun ruang lingkupnya (scope).
Pembelajaran klasikal dapat digunakan apabila materi pelajaran lebih bersifat
informatif atau fakta. Terutama ditujukan untuk memberikan informasi atau
sebagai pengantar dalam proses belajar mengajar (Depdikbud, 1990 ; 38).
Sehingga dalam proses belajarnya siswa lebih banyak mendengarkan atau bertanya
tentang materi pelajaran tersebut.
2) Menyajikan/membahas Bahan
Pelajaran Secara Pembelajaran Kelompok.
Pembelajaran kelompok merupakan
suatu proses belajar mengajar yang didesain dalam bentuk kelompok dengan jumlah
siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar.
Belajar kelompok terutama ditujukan untuk mengembangkan konsep pokok/sub pokok
bahasan yang sekaligus mengembangkan aktivitas sosial, sikap dan nilai
(Depdikbud, 1990 : 39).
3) Pembahasan Materi
Pelajaran melalui Pembelajaran Perseorangan
Kegiatan belajar perseorangan
ditujukan untuk menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan (Depdikbud : 1990 :
39). Program pengayaan (enrichment) perlu diberikan pada siswa yang
memiliki prestasi atau kemampuan yang melebihi dari teman sekelasnya. Program
pengayaan dapat dilaksanakan oleh setiap sekolah yang programnya disesuaikan
dengan kondisi siswa dan kondisi sekolah yang bersangkutan. Sedangkan kegiatan
perbaikan (remidial) dilaksanakan untuk membantu siswa yang kurang berhasil
atau yang prestasinya di bawah rata-rata teman sekelasnya. Juga program
perbaikan disediakan untuk siswa yang ketinggalan pelajarannya karena tidak
masuk dengan alasan izin atau sakit. Pembelajaran perseorangan pada dasarnya
dilandasi oleh prinsip-prinsip belajar tuntas (mastery learning).
4) Menyimpulkan
pelajaran
Langkah ini dalam prosesnya
sebagai teknik untuk penguatan terhadap hasil belajar siswa secara menyeluruh.
Kriteria yang harus diperhatikan dalam menyimpulkan pelajaran di antaranya
adalah:
a. Berorientasi pada acuan hasil
belajar dan kompetensi dasar.
b. Singkat, jelas dan bahasa
(tulis/lisan) mudah dipahami oleh siswa.
c. Kesimpulan tidak keluar dari
topik yang telah dibahas.
d. Dapat menggunakan waktu
sesingkat mungkin.
4.4 Kegiatan Akhir Pembelajaran
Kegiatan akhir dalam pembelajaran
tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga
sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut.
Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar
siswa. Secara
umum kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran yang harus dilakukan oleh
guru di antaranya:
1) Menilai
hasil proses belajar mengajar.
2) Memberikan
tugas/latihan yang dikerjakan di luar jam pelajaran.
3) Memberikan
motivasi dan bimbingan belajar.
4) Menyampaikan alternatif
kegiatan belajar yang dapat di lakukan siswa di luar jam
pelajaran.
5) Berdasarkan
hasil penilaian belajar siswa, kemungkinan siswa harus diberikan program
pembelajaran secara perorangan atau kelompok untuk melaksanakan program
pengayaan dan atau perbaikan yang dilakukan di luar jam pelajaran.
Prosedur kegiatan yang perlu
ditempuh, setelah melaksanakan kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti dalam
pembelajaran, serta setelah menyimpulkan pelajaran, maka langkah selanjutnya
yang harus dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut:
1.
Melaksanakan penilaian akhir
Kegiatan penilaian dalam proses
belajar merupakan kegiatan mutlak yang harus dilaksanakan oleh guru dalam
pembelajaran. Penilaian
belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran (postest), tujuannya adalah
untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut. Dalam prosesnya guru
dapat melaksanakan penilaian secara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa
yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa. Teknik lain yang dapat
digunakan adalah secara tertulis yang dikerjakan oleh siswa di rumah, kecuali
kalau waktunya memungkinkan dapat dilaksanakan di sekolah.
2. Mengkaji
hasil penilaian akhir
Apabila penilaian dilaksanakan
secara lisan, maka dalam tahapan ini guru perlu memutuskan secara spontan dalam
menganalisis/mengidentifikasi hasil belajar tersebut. Kemudian gabungkan dengan
hasil penilaian proses, maka guru akan memperoleh gambaran kegiatan tindak
lanjut yang bagaimana yang harus diberikan pada siswa.
3. Melaksanakan
kegiatan tindak lanjut pembelajaran.
Kegiatan
- kegiatan yang harus dikerjakan dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut
pembelajaran diantaranya :
a. memberikan tugas dan latihan
b. menjelaskan kembalibahan pelajaran yang dianggap
sulit oleh siswa
c. membaca materi peljaran tertentu
d. memberikan motivasi atau bimbingan belajar
4. mengemukakan tentang
topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang
Dalam kegiatan akhir/tindak
lanjut pembelajaran di antaranya guru harus mengemukakan atau memberikan
gambaran pada siswa tentang topik bahasan atau kompetensi yang akan dipelajari
pada pertemuan yang akan datang. Cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau
mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran.
Dengan harapan siswa tersebut akan mempelajari terlebih dahulu sebelum
dibahas/dipelajari di sekolah. untuk mendukung kegiatan tersebut guru perlu
memberikan alternatif kegiatan belajar secara sistematis yang perlu dilakukan
siswa di luar jam pelajaran. Terutama untuk mengerjakan tugas-tugas, latihan,
dan kegiatan aplikasi lainnya atau dalam memperoleh informasi melalui media
maupun sumber balajar lainnya.
5. Menutup
kegiatan pembelajaran
Setelah guru mengganggap kegiatan
akhir selesai dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan, maka langkah selanjutnya guru harus menutup pelajaran. Apabila jam pelajarannya yang paling
akhir, maka harus dibiasakan siswa menutup dengan berdoa.
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra, Udin S. 2004. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/pelaksanaan-kegiatan-pembelajaran.html
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/hakikat-prosedur-pembelajaran.html
http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/tahap-tahap-proses-pembelajaran.html